Rumah Sakit Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, sampai saat ini belum juga dioperasikan, padahal keberadaannya sangat vital bagi rujukan kesehatan warga.
"Kami sangat berharap Rumah Sakit Sungai Guntung segera dioperasikan, karena keberadaannya sangat penting bagi pelayanan kesehatan masyakarat," ungkap Mastar Abbas, tokoh masyarakat Kecamatan Kateman
Menurut dia bangunan tersebut selesai dikerjakan tahun 2006 lalu, namun hingga kini bangunan tersebut belum juga difungsikan layaknya rumah sakit. Bangunan itu hanya difungsikan sebagai tempat rawat inap pasien dari Puskesmas Sungai Guntung.
Selama ini, ujarnya, warga di Kecamatan Kateman dan sekitarnya yang memerlukan perawatan lanjutan, terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Puri Husada Tembilahan. Padahal, jarak tempuh ke Tembilahan dari Kecamatan Kateman sekitar tiga jam perjalanan lewat jalur sungai.
Kondisi tidak berfungsinya bangunan rumah sakit itu dibenarkan Sekretaris Kecamatan Kateman, Sutarno Wardoyo. Ia menjelaskan memang sampai saat ini Rumah Sakit Sungai Guntung baru melayani sebatas rawat inap saja bagi pasien Puskesmas Guntung.
"Sedangkan bagi pasien yang dalam kondisi gawat dan memerlukan
perawatan lebih lanjut, maka terpaksa dibawa ke RSUD Puri Husada di Tembilahan atau ada juga yang langsung dibawa ke Batam, Kepulauan Riau," sebutnya.
Warga Kecamatan Kateman, Azhari juga membenarkan bahwa mereka terpaksa membawa orangtuanya yang memerlukan perawatan segera ke rumah sakit di Batam Kepulauan Riau. Karena pertimbangan fasilitasnya lebih bagus dan jarak tempuh yang lebih singkat hanya sekitar dua jam, sedangkan kalau ke Tembilahan sekitar tiga jam.
"Kami terpaksa membawa ibu yang sakit ke rumah sakit di Batam. Rumah Sakit Sungai Guntung walau telah berdiri namun tidak dapat menangani pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut. Di rumah sakit Sungai Guntung hanya ada tabung oksigen dan inpus saja, sedangkan fasilitas pendukung kesehatan lainnya belum ada," ujar Azhari.
Sedangkan berdasarkan informasi, tak kunjung beroperasinya rumah sakit ini, dikarenakan terkendala dalam proses izin operasionalnya dan masalah belum adanya tenaga dokter serta dana operasional.
Ditambahkannya, selain masalah perizinan, juga masalah sumber daya manusia (SDM) yakni tenaga dokter yang belum dimiliki. Syarat berdirinya sebuah rumah sakit minimal memiliki empat tenaga dokter spesialis.
terlihat beberapa bagian rumah sakit sudah mengalami kerusakan. Tampak pula lima unit rumah dinas dokter yang berada disebelah bangunan utama rumah sakit ini juga belum rampung pekerjaannya, bahkan terkesan terbengkalai.
Rumah dinas tersebut, bagian pintu dan jendelanya belum terpasang, bagian dinding belum di cat dan beberapa bagian lain masih terbengkalai. Infonya, pihak kontraktornya tidak menyelesaikan bangunan rumah dinas ini dan sampai saat ini tidak ada tanda-tanda akan diselesaikan pengerjaannya.
menurut informasi penduduk yang tinggal tak jauh dari rumah sakit sungai guntung ini, pada tengah malam, banyak para remaja yang kebut-kebutan, mengakibatkan rusaknya jalan menuju rumah sakit.hal ini jelas sangat menggangu kenyamanan warga yang bertempat tinggal di sekitar rumah sakit.
dari berbagai sumber..
y, aku sangat setuju dengan anda.
BalasHapuskalau ad orang guntung yang skit, mencari ugd nya jauh banget, harus ketembilahan atau ke batam.
Sungai Guntung
BalasHapus